Sabtu, 26 Februari 2011

perpisahan dan pertemuan


hotaru no hikari, mado no yuki,
fumi yomu tsukibi, kasane tsutsu
itsushika toshi mo, sugi no towo,
aketezo kesa wa, wakare yuku.

ほたるのひかり、まどのゆき、
書(ふみ)よむつき日、かさねつつ、
いつしか年も、すぎのとを、
あけてぞけさは、わかれゆく。

tomaru mo yuku mo, kagiri tote,
katamini omou, chiyorozu no,
kokoro no hashi wo, hitokoto ni,
sakiku to bakari, utau nari.
とまるもゆくも、かぎりとて、
かたみにおもふ、ちよろづの、
こころのはしを、ひとことに、
さきくとばかり、うたふなり。


dulu. jaman masih sd.
kamu sahabat terbaikku. kemana-mana bareng-bareng.
sahabat terbaik bukan berarti tanpa pertengkaran.
bahkan hampir tiap hari kita berantem. tapi itulah serunya.
aku yang cenderung pasif, klop banget sama kamu yang sangat populer. bisa menguasai semua anak di kelas kala itu.
tapi kebersamaan kita hanya bisa bertahan sebentar. di akhir tahun ketiga, aku pindah ke sekolah lain.
kita sangat sedih waktu itu. saling berjanji untuk bertemu lagi suatu hari nanti.
di sd yang baru.
menjadi anak baru bukanlah hal yang mudah. aku yang kuper dan luar biasa pemalu, hampir tidak berkata sepatah katapun seandainya bukan kalian yang menanyaiku ini itu.
ada banyak teman baik. kamu salah satunya. tiap pagi kita selalu bermain 'jontit jomplang' di tk belakang sekolah kita. saat istirahat tiba, kita membeli misari bersama. kamu sangat energik dan akrab dengan semua teman.
teman baikku yang satu lagi. agak pemalu dan sedikit misterius. tapi kamu juga bisa gila saat kita bersama. aku sangat ingat saat ke rumahmu dan kita berjalan-jalan di atas genteng. aku juga suka jambu biji di depan rumahmu itu.
teman baikku yang lain, kamu sangat dewasa. apakah karena umurmu yang satu tahun di atasku. aku tak peduli. aku merasa nyaman di dekatmu. kita sering bercerita tentang cita-cita. dan kamu sering mengenalkanku dengan lagu-lagu hits saat itu. ya, aku memang sangat kuper dan bukanlah anak gahol. aku hanya biasa mendengarkan tembang jawa dan dangdut, dua siaran radio favorit mbahku kala itu.

ya, itu sahabat-sahabat terbaikku saat sd.
selama sd, aku mengalami perpisahan dan pertemuan di saat bersamaan.
di saat akan berpisah, tentu hati sakit luar biasa. ingin aku mengajak semua sahabat terbaikku ke tempat aku berada. tapi itu tak mungkin.
nyatanya, setelah perpisahan aku menemukan sahabat baru yang tak kalah baik. mereka juga sahabat yang luar biasa.
ya, dari kecil memang aku terbiasa menghadapi perpisahan.
tapi entah kenapa setiap aku berhadapan lagi dengannya, hati ini seakan tak rela.
senyuuuum.
seperti kata lagu di atas, lagu yang akan kami nyanyikan di saat wisuda nanti.
banyak yang ingin disampaikan, tapi lidah ini kelu. dan hanya bisa berdoa semoga kalian selalu sukses.
はい、一緒に頑張ろう!!!

Senin, 21 Februari 2011

Copy Paste, Pantaskah?



Buku-buku ini, siapa yang menciptakan? Siapa yang membuat?

Sejak masih di SMA, guru agamaku selalu mengajarkan tentang pentingnya kreativitas. Kreativitas itu penting. Menghasilkan kreatif itu tidak mudah. Maka hargailah setiap karya hasil kreativitas. Tentang menghargai karya, beliau selalu berpesan kepada murid-muridnya. "Jangan asal sembarangan meng-copy dan paste apa-apa yang tertulis di internet. Menjadikan tulisan itu sebagai rujukan boleh-boleh saja, asal menyertakan juga alamat websitenya." Pesan ini selalu terngiang di kepalaku saat asik menjelajahi internet.

Kalimat itu terus bergaung dengan jelas di kepalaku. Beberapa hari yang lalu, aku mengikuti seminar kepenulisan. Di seminar ini, banyak sekali tips-tips agar bisa membuat tulisan yang menarik. Apakah tulisan berupa fakta atau opini, mau menulis di Kompas atau Lampu Merah. Semuanya ada, disampaikan dengan bahasa yang asyik mengalir oleh Richard Susilo dan A. Fanar Syukri.

Ada pesan dari Richard Susilo yang sangat aku ingat. Beliau sama seperti guruku waktu SMA dulu. Hargailah kreativitas. Jangan copy paste seenaknya.

Memang ini sepertinya sepele. Tapi kalau mau dirasakan, justru hal sepele itu memiliki arti mendalam. Kapan Indonesia bisa maju kalau semua penduduknya hobi copy paste di sana sini? Tidak mau kreatif, hanya mau mencontek dan mengklaimnya sebagai hasil pemikiran sendiri?

Jujur saja hal ini membuat aku miris. Tak ada yang bisa mengubahnya tanpa keinginan dari orang itu sendiri. Sebenarnya, copy paste itu sangat merugikan pelakunya. Dengan melakukan copy paste tanpa menyertakan sumber, pelaku telah membohongi diri sendiri dan orang yang membaca hasil copy paste-nya itu. Bahkan yang lebih fatal, pelaku berarti telah mencuri kekayaan ide penulis aslinya.

Ya, sebagai seorang penulis yang masih belajar, aku hanya bisa mengingatkan diri sendiri. Terus berlatih dan hindari mencuri tulisan orang dengan copy paste. Hidup lebih bermakna bila kita mampu menghasilkan karya dengan kedua tangan kita sendiri.
Jangankan buku sebanyak itu, tulisan sederhana pun tak mungkin muncul kalau penulisnya hanya meng-copy paste tulisan orang lain. Dia pasti akan diikuti oleh bayang-bayang rasa bersalah karena pencuriannya itu.

Minggu, 20 Februari 2011

catatan remaja labil


males ah ngelanjutin cerita yg sebelumnya.

memang benar, manusia adalah makhluk yang suka ingkar. dulu belum berangkat, pengen cepet2 berangkat. sekarang udah di sini, pengen balik lagi. ckckck.
penyakit hati.


aku berubah.
sekarang jarang ngomong. haha. masak iya mau ngomong sama tembok.
buk-e, kangen banget anakmu iki. pengen ketemu. dulu bisa ngobrol apa aja. suka-suka. pergi dari rumah paling lama ya 6 bulan. walaupun abis itu pergi lagi, tapi nggak pernah selama ini.

astaghfirullah.
manusia. tempatnya salah.
nggak ada yang bener. dikasih ini, minta itu.

tapi susah......

iya,aku tau.
sabar dulu lah.
pasti mereka juga lagi ngerasain hal yang sama.
atau malah lebih sakit?

sekarang, pikir lagi.
kamu sakit.
mereka sakit.
semuanya sakit.
apakah pengorbanan yang menyakitkan ini hanya akan menghasilkan buah yang biasa-biasa saja?
kamu rela?

pikirkan lagi.

yosh, mari belajar kanji!